Catatan Pelajaran Kajian Kitab
فَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ اَنْ يَّهْدِيَهٗ يَشْرَحْ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِۚ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki hidayah padanya maka Allah akan lapangkan dadanya untuk menerima Islam“, ( dengan sepenuhnya, dari tauhid, beriman, melakukan syariat Allah,
akan tenang dengan islam jika Allah kehendaki pada diri seseoarang diberikan hidayah ).
وَمَنْ يُّرِدْ اَنْ يُّضِلَّهٗ يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَاۤءِۗ
“Dan barangsiapa yang Allah kehendaki kesesatan pada dirinya ( Allah hendak sesatkan dia ) maka Allah jadikan dadanya sempit, sesak, seakan-akan hendak mendaki ke langit.”
Jika Allah ingin kesesatan pada diri seseorang maka Allah jadikan pada diri seseorang itu tidak senang dengan kebenaran, tidak senang dengan dakwah Rasulillahﷺ , dakwah ahlissunnah , bosan..tidak senang membaca Al-qur´an, bosan & tidak senang dengan majelis2 ilmu dan nasehat2 yg diberikan oleh para Guru kita, karena telah Allah sempitkan hati2 & dada orang ini.
Semoga kita dijadikan oleh Allah termasuk orang yang pertama yang dilapangkan dadanya untuk belajar dan mengamalkan islam dengan sempurna
Pada muqadimah kitab ini penulis
( Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah ) menyebutkan kedudukan belajar nama2 dan sifat Allah, karena menauhidkan Allah itu pada tiga perkara, Pada tiga Tauhid, yaitu ;
- Tauhid Rububiyah
Menauhidkan Allah dalam perbuatan2 Allah, meyakini Allah hanya Allah yang menciptakan Alam semesta, memberi rizki & seterusnya - Tauhid Uluhiyah Menauhidkan Allah dalam beribadah kepadanya, tidak mempersekutukan Allah dengan siapapun, dalam sholat dalam amalan2 hati dan seluruh ibadah hanya untuk Allah, dan menghindari segala bentuk kesyirikan sekecil apapun, baik kesyrikan pada lisan pada hati atau amal yg tampak.
- Tauhid Asma wa Sifat (kedudukannya sangat tinggi mempelajari nama2 dan sifat Allah, mengenal Allah subhanahu wata´ala.
Bersambung ke hal. 2 ……
Kitab: Al-Qowaidul Mutsla Pemateri: Al-Ustadz Abdurrahman Binkuluwi حفظه الله | Pertemuan: Pertama