Fatwa Fiqih Fiqih Puasa

SENANG NAN BAHAGIA DENGAN DATANGNYA BULAN RAMADHAN

Soal  (421 ) :

Apa  selayaknya sikap seorang Muslim dalam menyambut datangnya Ramadhan?

Berkata Asy-Syaikh Sholeh Al-fauzan Hafzhahullah :

“Bulan Ramadhan  termasuk dari musim musim yang Agung yang kerap berlalu pada  kehidupan Seorang Muslim, sehingga sepantasnya bagi seorang Muslim untuk menyambutnya dengan senang dan riang gembira, karena Allah Ta’ala Berfirman : ( QS, Yunus: 58 )                

قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلۡيَفۡرَحُواْ هُوَ خَيۡرٌ مِّمَّا يَجۡمَعُونَ

Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.

Dapat berjumpanya seorang muslim dengan  bulan Ramadhan merupakan  Ghanimah ( Harta rampasan perang )  yang  besar, oleh karena  Nabi Shallallahu ‘Alaihi Sholatu Wassalam dahulu menyampaikan kabar gembira kepada Para Sahabtanya dengan kedatangan bulan Ramadhan dan menerangkan tentang  keutamaan keutamaanya, sebagaimana tertera dalam hadits Salman  Radiallahu’anhu yang panjang,  disebutkan padanya :

” Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi  wasallam berkhutbah pada hari terakhir di bulan Sya’ban, Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  mengatakan : Wahai  Manusia sungguh telah menaungi Kalian  bulan yang Agung  nan di berkahi,  Allah Ta’ala  telah mewajibkan  Puasa atasa Kalian dan menyarankan Qiyamul Lail  padanya , Barang siapa  yang Dia melakukan perkara yang Sunnah dan berbagai  macam  Kebaikan  padanya seolah olah seperti  orang yang menunaikan  perkara yang  Wajib diluar bulan  Ramadhan, dan barang  siapa yang melakukan  perkara yang  wajib padanya, maka nyatalah Dia seperti orang yang  menunaikan Tujuh Puluh Perkara yang Wajib di luar bulan Ramadhan…. “ ( sampai akhir Hadits ).*1

Yang menjelaskan keutamaan keutamaan ini  adalah  Nabi Shallallahu ‘Alaihi Sholatu Wassalam, sepantasnya seorang Muslim  untuk menyambutnya dengan menghidupkan  malam- malamnya dengan Qiyamul Lail  dan Siangnya dengan  Puasa, membaca Al’quran, Sedekah,  berbuat  yang baik dan terpuji, karena setiap detiknya di bulan ini  merupakan musim  yang  Agung, sementara seorang  Muslim tidak tahu seberapa lama dia akan menetap di kehidupan dunia ini, dan tidak tahu pula apakah dia akan  sempurna  mendapatkan  penuh  bulan Ramadhan, dan  seandainya dia mendapatkan sebulan penuh bulan Ramadhan, apakah sekiranya dia akan  mendapatkannya  kembali di tahun berikutnya atau tidak ?.. Sehingga bulan Ramadhan  adalah  Ghanimah  yang Allah Ta’ala telah mengirimkan kepadanya, sehingga sepantasnya untuk dia bersenang hati dengan hal itu dan menghabiskan seluruh bulan ini atau yang mudah baginya dari hari-hari dan  malam  malamnya dengan ketaatan  kepada Allah  Subhanahu wata’ala,  serta memperbanyak berbagai  macam  kebaikan dan  kebajikan .

 # Dinukil  dari :  AL-Muntaqo Fatawa Al-Fauzan – jilid 2 hal,369

 Catatann kaki :  1, Hadits Riwayat Al-Baihaqi dan Ibnu Khuzaimah^,  dilemahkan oleh As-Syaikh Al-Albani dalam  Misykat al-Mashabih N0: 1965.  ^Dari Sahabat  Salman Al-Farisi Radiallahu anhu 

قال إبن رجب رحمه الله:

كيف لا يبشر المؤمن بفتح أبواب الجنان؟!

كيف لا يبشر المذنب بغلق أبواب النيران؟ !

كيف لا يبشر العاقل بوقت يغل فيه الشيطان؟!من أين يشبه هذا الزمان زمان؟!

( لطائف المعارف :٢٧٩)

Berkata Al-Imam Ibnu Rojab Rahimahullah :

” Bagaimana Seorang Muslim tidak bergembira dengan di bukakanya pintu pintu Surga ?

Bagaimana Seorang yang Berdosa tidak bergembira dengan di tutupnya pintu pintu Neraka ?

Bagaimana Seorang yang Berakal tidak bergembira dengan datangnya Waktu yang dikala itu Setan di Belenggu ?

Dari sisi mana waktu yang lain bisa menyerupai waktu ini ( Ramadhan ) ?

( Lathaiful Ma’arif : 279 )

Berkata Al-Alamah Shalih Al-Fauzan Hafizhahullah :

 ” Bahwasannya Kesempatan ini ( Ramadhan ) adalah kesempatan yang Agung disepanjang Umurmu wahai Muslim, maka manfaatkanlah dan mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa jalla agar Engkau bisa beramal Shalih padanya, serta mohonlah kepada Allah Ta’ala agar di terima dan mohon ditambahkan KaruniaNya ( AnugrahNya ).

Sungguh orang yang mendapatkan bulan Ramadhan dan Allah kokohkan untuk bisa mengambil manfaat dariNya, maka sungguh Allah Ta’ala telah memberikan kenikmatan padanya dengan kenikmatan yang Agung, tidak ada dari perkara lain yang mampu untuk menandinginya.Demi Allah sampaipun orang orang yang memiliki uang milyaran, para pemilik Apartemen dan para pemilik gemerlap Perhiasan, demi Allah tidak ada yang mampu untuk menandingi bulan ini (dan keutamaanya) sedikitpun, dibandingkan dengan orang yang Allah Ta’ala berikan Taufik ( kemudahan untuk meraih keutamaan bulan ini ) meskipun seandainya dia tidak memiliki apapun dari dunia ini, tidak pula memiliki Uang, tetapi jika Allah berikan kepadanya  keutamaan bulan ini, maka sungguh dia sebagai orang yang beruntung, hakekatnya dia seorang pedagang (yang sukses mampu meraup berbagai keuntungan), seorang yang kaya raya, karena bukanlah orang yang kaya raya itu orang yang memiliki dari gemerlap dunia ini, jika seandainya dia menyia-nyiakan untuk Akhiratnya sungguh dia seorang yang Faqir, rugi Dunia dan Akhiratnya.

Dunia bukanlah milik seseorang, dunia akan di lewati dan di lalui, tidaklah dunia melainkan seperti jalan yang akan di lalui oleh seluruh manusia dan mereka tinggalkan untuk yang lainya.

Kita Memohon kepada Allah Ta’ala semoga memberikan taufikNya kepada Kami dan Kalian untuk mampu menempatkan  waktu-waktu ini dan bersegera dalam menjalankan ketaatan serta bertaubat dari berbagai Dosa dan Kejelekan.”

وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه اجمعين

منقول من مجالس شهر رمضان المبارك

لفضيلة الشيخ صالح الفوزان ( ص : 7)

Alih Bahasa : Al Ustadz Abu Ubaidah Abdurahman Hafizhahullahu ta’ala

22 Sya’ban 1441H bertepatan 16 April 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.