Adab dan Akhlaq Fatwa Fiqih Puasa

KONDISI SALAF DALAM MENYAMBUT DATANGNYA BULAN RAMADHAN

Asy-syaikh Shalih Al-Fauzan حفظه الله تعالى berkata :

Kondisi salaf sebagaimana tercantum dalam kitab – kitab yang diriwayatkan dengan sanad-sanad yang kuat dan terpercaya tentang mereka:

Bahwasanya mereka dahulu memohon kepada Allah عز وجل agar Allah عز وجل menyampaikan mereka kepada bulan Ramadhan, mereka memohon hal itu kepada Allah عز وجل sebelum memasuki bulan Ramadhan , dikarenakan mereka mengetahui dan paham dari kebaikan yang besar serta padanya ada manfaat yang umum lagi sempurna.

Kemudian tatkala mereka sudah memasuki Ramadhan,mereka memohon kepada Allah عز وجل agar Allah عز وجل memberikan pertolongan kepada mereka untuk bisa melakukan amalan shalih padanya.

Kemudian apabila mereka telah selesai meninggalkan Ramadhan , mereka memohon kepada Allah عز وجل agar diterima semua dari amalan sholeh mereka.

Firman Allah عز و جل :

(٦ ۰ ) وَ الَّذِیْنَ یُؤْتُوْنَ مَاۤ اٰتَوْا وَّ قُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَۙ

(٦ ۱ )اُولٰٓىٕكَ یُسٰرِعُوْنَ فِی الْخَیْرٰتِ وَ هُمْ لَهَا سٰبِقُوْنَ

Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.
Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya”

(Q.S AL-MU’MINUN 60-61)

Dahulu mereka bersungguh – sungguh dalam beramal , kemudian setelah itu mereka gelisah apakah kiranya amalannya diterima atau tidak ?

Hal itu tiada lain dikarenakan mereka mengetahui nan paham tentang keagungan Allah dan mereka paham bahwa Allah عز وجل tidak akan menerima suatu amalan melainkan apabila amalan itu didasari dengan keikhlasan semata mengharap wajah-Nya,dan amalan itu benar di atas sunnah Rasulnya ‘Alaihis Shalatu wasallam.

Sehingga mereka tidak merekomendasi diri-diri mereka dan mereka hawatir amalannya akan sia-sia begitu saja,oleh karenanya mereka sangat-sangat terposir(berupaya keras) dalam menunaikan amalannya dengan harapan agar diterima.

Firman Allah عز وجل :

”إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلْمُتَّقِينَ. …….”

Sesungguhnya Allah hanya menerima (Amal ) dari orang-orang yang bertakwa (Almaidah:27)

Oleh karenanya mereka dahulu betul – betul meluangkan diri di bulan Ramadhan dalam beribadah kepada Allah عز وجل dan mengambil sedikit bagianya dari perkara dunia

Mereka meluangkan waktunya untuk banyak-banyak duduk di rumah –rumah Allah عز وجل juga sembari mereka mengatakan :”Mari kita jaga puasa-puasa kita dan jangan sampai kita menyakiti seorang pun.

Mereka membuka lembaran –lembaran mushaf Al-qur’an seraya mempelajari Kitabullah , serta mereka betul-betul menjaga waktu-waktu yang ada dari perkara yang sia-sia atau perkara yang tiada guna.

Tidaklah mereka menyia-nyiakannya sedikitpun, tidak seperti kebanyakan yang terjadi pada orang-orang dizaman sekarang ini, tapi justru benar-benar mereka menjaga waktu-waktunya di malam hari dengan sholat Qiyamul lail,di siang hari dengan puasa ,membaca Al-Qur’an,dengan berdzikir kepada Allah عز وجل dan amalan – amalan kebaikan lainya yang tidak pernah mereka menyia-nyiakannya barang sedikitpun atau sejenak apapun melainkan terus berupaya untuk mengedapankan amalan-amalan shalih mereka.

Alih Bahasa : Al Ustadz Abu ‘Ubaidah Abdurrahman حفظه الله
22 sya’ban 1441 H bertepatan dengan 16 April 2020

Silakan simak pada audio di bawah ini !

Asy-syaikh Shalih Al-Fauzan حفظه الله تعالى

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.